Candi sambisari ditemukan secara
kebetulan ketika seorang petani yang sedang menggarap tanah milik Koryoinangun,
tiba-tiba cangkulnya membentur pada batu berukir, yang ternyata merupakan batu
reruntuhan candi. Penemuan ini terjadi pada bulan Juni 1996, dan segera berita
penemuan tersebut sampai ke kantor Cabang Lembaga Purbakala dan Peniggalan
Nasional di Prambanan (sekarang Suaka Peninggalan Sejarah Purbakala).
Peninjauan dan penelitian lebih lanjut di tempat tersebut diperoleh kepastian
bahwa temuan tersebut merupakan situs candi dan dinyatakan sebagai daerah suaka
budaya. Posisi candi yang berada 6,5 meter dari permukaan tanah sekitar itu,
diperkirakan terjadi karena tertimbun letusan gunung Merapi.
Kompleks candi Sambisari berlokasi
berdekatan dengan bangunan candi yang lain misal Prambanan, Kalasan, Sari dll.
Lokasi Candi Sambisari berjarak sekitar 5 km dari kompleks Candi Prambanan ke
arah barat sekitar 14 km dari pusat kota Yogyakarta kea rah timur. Candi Sambisari merupakan candi
Hindu beraliran Syiwaistis dari abad ke-X dari keluarga Syailendra ini berada
di wilayah kabupaten Sleman propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat
penggalian kompleks candi Sambisari juga ditemukan benda-benda bersejarah
lainya, misalnya perhiasan, tembikar, prasasti lempenggan emas.
Dari penemuan tersebut didapat
perkirakan bahwa candi Raja Rakai Garung dari Kerajaan Mataram Hindu. Kondisi kompleks
candi Sambisari sangat terawat, bersih dan banyak wisatawan local, domestic
maupun mancanegara banyak berdatangan mengunjunginya dan menjadi satu paket
kunjungan wisata budaya dengan kompleks candi lain disekitarnyac khususnya
candi Prambanan yang sudah lebih terkenal.
Candi Sambisari merupakan percandian
yang terdiri dari sebuah candi induk dan tiga buah candi perwara pada bagian
depanya. Candi induk menghadap kearah barat denahnya berupa bujur sangkar
dengan ukuran 13,65m x 13,65m dengan ketinggian 7,5m. hal yang menarik dari
candi Sambisari yaitu tidak terdapat kaki candi yang sebenarnya, sehingga
bagian las sekaligus berfungsi sebagai kaki candi. Pada sisi luar dinding tubuh
candi terdapat relung-relung yang diatasnya terdapat hiasan kala. Setiap relung
ditempati oleh Dewi Nurga (utara), Ganesa(timur), dan Agastya(selatan ).
Sedangkan pada kanan kiri pintu masuk bilik candi terdapat dua relung untuk
dewa-dewa penjaga pintu yakni, Mahakala dan Nandiswara, sayangnya kedua arca
tersebut kini sudah tidak berada lagi ditempatnya. Pada bagian dalam bilik
candi terdapat Yoni dengan hiasan seekor naga pada bagian ceratnya dan sebuah
lingga pada bagian atasnya.
Tiga buah candi perwara yang berada
di depan candi berukuran 4,9m x 4,8m untuk bagian tengahnya, sedangkan perwara
utara dan selatan berukuran 4,8m x 4,8m. ketiga candi perwara tersebut tidak
mempunyai tubuh dan atap, yang ada hanya kaki dan pagar langkan pada bagian
atasnya. Kompleks Candi Sambisari secara keseluruhan dikelilingi oleh pagar
dari batu putih yang berukuran 50m x 48m. Pada masing-masing sisi pagar
terdapat pintu masuk akan tetapi disisi utara ditutup.
Jalan menuju kelokasi candi
Sambisari dapat dilalui oleh segala
jenis kendaraan, namun belum ada kendaraan umum yang melewati temoat ini
sehingga ditempuh dengan ojek atau dokar/delman sekitar 2 km dari tepi jalan
Yogya-Solo. Untuk mencapai lokasi candi, dapat ditempuh dengan naik bus jurusan
Yogya-Solo sampai kilometer 10 dimana terdapat papan menunjuk jalan menuju
candi.
.
0 komentar:
Posting Komentar